Saranjana (Berly News). Salah satu hambatan mengapa Pi Network belum juga Open Mainnet adalah, belum selesainya instalasi “Security System S-500 Prometheus“. Sistem Security Blockchain ini diakui sangat sulit ditembus oleh hacker manapun.
Mengutip dari artikel salah seorang “Hacker Profesional” asal Rusia, Nikita Tabokin.
Tabokin mengatakan:
“Saya surprise sekali dengan keputusan Mr. Kokkalis yang memilih S-500 Prometheus sebagai Security System bagi Blockchainnya. Kita tahu, Pi Network akan mengawali era Web 3.0 yang sifatnya desentralisasi, hal ini menuntut sistem keamanan yang handal”.
“Sistem desentralisasi, di sisi lain memiliki banyak kelebihan namun secara security justru memiliki beberapa kelemahan yang mudah ditembus oleh hacker profesional. Ini sebuah resiko bagi sebuah Digital Asset seperti Pi Network, jika sampai Blockchainnya dibobol hacker“,
jelas Tabokin.
Hacker asal Rusia tersebut juga menerangkan bahwa S-500 Prometheus memiliki sistem terpadu namun dengan unit terpisah, hal ini membuat hambatan tersendiri bagi para hacker yang ingin menyerang. Berbeda dengan Security System lainnya yang jika salah satu diserang, yang lainnya tidak bisa melakukan backup pertahanan, sedangkan S-500 masing-masing unit bisa saling mendukung. Hackers tak bisa merusak seluruh unit sekaligus, harus merusak satu persatu. Tentunya memerlukan banyak sekali sumber daya hacker profesional sekelas Bjorka dengan jumlah banyak dan masing-masing hacker mengoperasikan ratusan komputer hacking untuk menembus S-500 ini, dengan resiko besar dan kerugian yang besar pula.
Nikita Tabokin dengan tegas memberikan saran kepada para Pioneer, yaitu:
“Ini adalah proyek serius, jadi saya berpesan pada Pioner untuk sabar dan jangan sekali-kali mendengarkan para penyinyir yang berusaha menyadarkan kalian”
Sumber: Jurnal Ilmiah Prof. Sutar Yanto